3 Skenario Peretasan Akun Facebook dan Cara Memulihkannya
Radarbanua.com - Ada suatu waktu kejadian di mana akun Facebook Anda diretas atau diambil alih oleh peretas (hacker). Kondisi itu bisa meresahkan, karena bisa saja data pribadi Anda terancam, atau bahkan perlu membayar tebusan agar akun bisa kembali lagi.
Namun, ada beberapa petunjuk keamanan proaktif yang dapat Anda ikuti untuk mencegah momen buruk itu, atau setidaknya mengurangi kemungkinan. Sebenarnya ada tiga kemungkinan skenario yang berbeda sebagai pemicunya, berikut detailnya:
Skenario 1: Membiarkan orang lain ‘meminjam’ akun Facebook di komputer atau ponsel Anda
Orang tersebut bisa saja melanjutkan untuk mengkonsumsi konten, memposting pesan sebagai Anda, atau berteman dengan orang secara acak. Ini terjadi pada beberapa orang, dan meskipun tidak mengunggah hal aneh, tapi bisa saja akan muncul permintaan pertemanan yang aneh dan perlu dibersihkan.
Hal itu memang lebih cocok disebut sebagai gangguan bukan peretasan, tapi tetap saja membuat perasaan was-was. Untuk menangani masalah tersebut, solusinya, pertama, gunakan halaman keamanan Facebook untuk memeriksa dan melihat di mana lagi akun Anda sudah masuk.
Daftar ini juga harus mengingatkan Anda tentang semua perangkat yang pernah digunakan Facebook di masa lalu. Setelah menemukannya hapus perangkat yang memang terdaftar dan sudah lama tidak digunakan.
Anda juga bisa saja melihat entri untuk iPhone yang terletak di suatu tempat di sebuah negara, misalnya, dan belum pernah mengunjunginya selama bertahun-tahun. Jadi terkadang, algoritme lokasi geografi juga bisa menjadi pertanda. Meskipun akun Anda tidak diretas, periksa pengaturan ini secara rutin untuk memastikan tidak mengaktifkan login secara tidak sengaja.
Jika Anda tidak mengenali (atau tidak menggunakan) perangkat apa pun dalam daftar ini, klik tiga titik vertikal di sebelah kanan dan paksa mesin tersebut untuk keluar dari akun Anda. Selanjutnya, ubah kata sandi yang unik. Juga, ingatlah di masa mendatang disarankan untuk keluar dari Facebook (dan Messenger) sebelum meminjamkan perangkat Anda kepada siapa pun.
Skenario 2: Seseorang memakai foto dan nama Anda, serta membuat akun baru
Seseorang tersebut bisa saja nantinya akan mencoba merekrut teman Facebook Anda ke akun baru itu. Namun, jika itu terjadi, tidak banyak yang bisa Anda lakukan, selain memberi tahu orang-orang bahwa ada orang lain yang menggunakan nama dan foto Anda untuk membuat akun baru, dan memintanya agar mengabaikan si penipu.
Ini harus menjadi peringatan ketika Anda menerima permintaan pertemanan dari seseorang yang Anda pikir telah berteman, atau seseorang yang sudah bertahun-tahun tidak berkomunikasi dengan Anda.
Skenario 3: Kata sandi tertebak dan akun diambil alih
Seseorang menebak kata sandi akun Anda dan mulai mengunci akun Anda merupakan skenario ‘kiamat’. Situasi ini adalah yang paling mengerikan, dan memperbaikinya akan tergantung pada apa lagi yang telah Anda tautkan ke akun Facebook dan seberapa bertekad Anda untuk mendapatkannya kembali.
Contoh kasus pada E, seorang penulis buku. Dia akhirnya bekerja sama dengan dua teman berbeda yang merupakan profesional IT dan pengacara selama empat bulan. Dia memiliki dua faktor rumit yang mempersulit pemulihan akunnya.
Pertama, dia menggunakan iklan Facebook untuk mempromosikan bukunya, jadi dia menghubungkan loginnya ke kartu kreditnya. Hal ini mengakibatkan peretas menagih kartunya dengan iklan mereka sendiri untuk mencoba memikat korban lain agar berkompromi.
Komplikasi kedua adalah dia menggunakan nama pena dan tanggal ulang tahun acak untuk akunnya. Selama proses pemulihan, Facebook meminta Anda memindai ID Anda untuk memverifikasi siapa Anda, tapi bisa saja orang tersebut mencoba mengetahui kode verifikasinya dan meretasnya.
Kemungkinan solusinya jika Anda berada dalam situasi ini, ada tiga pilihan dasar. Pertama adalah menjadi saat yang tepat untuk meninggalkan Facebook. Masalahnya adalah, Anda memiliki seseorang yang berpura-pura menjadi Anda, dan dapat memanfaatkan identitas Anda ke dalam situasi kriminal dan tidak nyaman.
Belum lagi mereka dapat mencoba memanfaatkan rekening bank yang terhubung ke akun Anda atau membuka kartu kredit atas nama Anda. Kedua, cobalah untuk memulihkan akun Anda sendiri, menggunakan langkah-langkah Facebook yang tidak jelas dan seringkali bertentangan.
Namun, Anda akan segera mengetahui bahwa tidak ada cara mudah untuk melakukan ini. Anda harus berkomunikasi dengan dukungan Facebook melalui akun orang lain, yang tampaknya agak kontradiktif, jadi semoga pasangan atau teman Anda bersedia membantu.
Dan perlu diingat, jangan tergoda untuk membuat akun kedua, karena itu bisa mengakibatkan kedua akun Anda akhirnya dibatalkan. Kemudian Anda harus memilih salah satu dari beberapa opsi (menemukan unggahan yang tidak sah, akun yang menggunakan nama Anda sendiri dan /atau foto) dan memulihkan akun Anda.
Kesimpulan
Jika Anda menggunakan Facebook sebagai sarana untuk masuk ke layanan internet lain, Anda harus memutuskan tautan ini—karena peretas dapat membahayakan akun lain. Jika, seperti Elizabeth, Anda telah menghubungkan kartu kredit Anda atau rekening keuangan lainnya, Anda harus menghubungi lembaga-lembaga terkait dan meminta agar tagihan-tagihan dibatalkan.
Dan mulailah dengan mencoba menggunakan Facebook dari perangkat lain yang sebelumnya Anda gunakan, mungkin peretas tidak secara otomatis mengeluarkan Anda. Solusi ketiga, gunakan layanan pemulihan pihak ketiga, seperti Hacked.com.
Layanan itu akan dikenakan biaya US$ 249 (Rp 3,4 juta), tapi perusahaan akan gigih dan jika mereka tidak dapat membantu Anda, mereka akan mengembalikan biaya Anda. Anda juga mendapatkan paket perlindungan digital satu tahun yang biasanya dijual terpisah seharga US$ 99 (Rp 1,4 juta).
Jika Anda memiliki situasi kompleks seperti E (keuangan yang terhubung, ulang tahun yang tidak cocok), disarankan menggunakan jalur ini. Tetapi pastikan Anda tidak mempekerjakan beberapa peretas acak yang mungkin mengambil uang Anda dan tidak melakukan hal lain.